This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 September 2019

Pentingnya pencegahan radikalisme dikalangan mahasiswa



Menurut wikepedia Bahasa Indonesia radikalisme merupakan
sebuah kelompok atau gerakan politik yang bertujuan untuk mengadakan adanya perubahan pada sstem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara yang ekstrim.
         Telah banyak kita jumpai di Indonesia organisasi-organisasi yang didalamnya terselubung radikalisme, hal tersebut bisa ketahui dari  ciri-ciri yang nampak, seperti penganut radikalisme memiliki keyakinan bahwa apapun yang tidak sependapat dengannya adalah salah, mereka sering melakukan penolakan-penolakan bahkan perlawanan yang keras yang di maksudkan sebagai tanggapan mengenai peristiwa yang terjadi, penolakan-penolakan terhadap sesuatu yang mereka anggap salah dilakukan terus menerus dan menunut perubahan drastis yang diinginkan terjadi.
     Hasil survei BIN menyatakan bahwa sebesar 39% Mahasiswa PTN terpapar radikalisme. Data tersebut merupakan bukti bahwa radikalisme berkembang pesat Di Indonesia, namun melihat ciri-ciri atau tanda-tanda yang ada di atas hal tersebut tidak bisa di banggakan karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin ideologi pancasila juga mereka permasalahkan.
      Namun yang terpenting ialah bagaimana masing-masing individu menyikapinya, kita tidak tau apa yang sebenarnya mereka inginkan. Jika terus di sudutkan tanpa memahami persoalan yang terjadi disinilah akan timbul pertentangan, saling menyalahkan antara satu dan lainynya, menciptakan tuduhan yang tidak berdasar guna memenangkan kelompoknya.dan masih banyak lagi. oleh karena itu hal termudah yang bisa kita lakukan adalah intropeksi diri sendiri, membekali diri dengan pemahaman ahlussunnah wal jama’ah, dan tentunya tidak mudah menyalahkan orang lain, serta berusaha melakukan kebaikan sekecil apapun itu,terakhir melakukan kontrol sosial seperti kritik dengan tujuan membangun dan mengendalikan bukan menyudutkan dan menyalahkan.
     Radikalisme perlu kita cegah, namun tidak untuk disalahkn. Lantas kita cegah untuk apa? Karena ajaran yang terkandung di dalamnya dapat mengganggu stabilitas atau keseimbangan bangsa indonesia yang sudah puluhan tahun di topang oleh pancasila.

Kamis, 26 September 2019

Aku, kemarin, kini dan nanti



Semua orang pasti mempunyai mimpi dan cita-cita. Bersyukurlah kita semua yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Dan mimpi biasanya timbul karena rasa keingintahuan yang tinggi ataupun senang terhadap sesuatu hal itu sendiri. Maka semakin besar aku mempunyai rasa penasaran yang sangat besar terhadap suatu hal. Maka dari itu semakin banyak juga hal yang aku dapatkan dan yang aku pelajari darinya. Kita dapat menjadi semakin punya keinginan yang kuat untuk bereksplorasi terhadap suatu hal yang menarik perhatianmu. Aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang ataupun aku yang akan akan hadir dimasa yang akan datang atau masa depan. Aku yang dulu hanyalah seseorang yang sering berimajinasi tentang mimpi-mimpi yang ingin aku gapai dan kesuksesan yang ada di masa depan.
Kita tidak perlu merasa malu menjadi orang yang penuh dengan imajinasi. Karena orang yang banyak imajinasi adalah orang yang mempunyai banyak mimpi yang ingin ia gapai atau yang ingin ia raih. Orang yang penuh dengan imajinasi bukan berarti dia banyak menghayal, tetapi orang yang banyak berimajinasi adalah orang yang memiliki kadar kekreatifan yang sangatb tinggi  karena ia mampu bermain dengan dunia yang ia kendalikan sendiri berdasarkan apa yang ia pikirkan atau suatu hal yang muncul dalam pemikirannya. Tidak hanya itu, orang yang banyak berimajinasi juga merupakan orang yang inovatif, kreatif dan selalu mempunyai inisiatif untuk bagaimana caranya untuk mewujudkan semua imajinasi-imajinasi tersebut.
Tidak hanya sekedar berimajinasi, seseorang yang mempunyai mimpi dan cita-cita pasti ia memiliki usaha untuk mewujudkannya. Karena mimpi dan cita-cita tidak akan terwujud jika tidak dibarengi dengan usaha dan doa. Usaha untuk mewujudkannya ada banyak cara seperti halnya rajin belajar, kreatif, inovatif, bisa membaca peluang, menjadi jiwa yang selalu ingin maju dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain usaha kita juga harus berdoa atau selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebesar apapun usaha kita jika tidak dibarengi dengan doa maka usaha kita atau semua yang kita lakukan tidak akan terwujud.
Ketika mimpi dan cita-cita kita sudah terwujud, kita harus selalu belajar untuk lebih giat lagi untuk masa depan yang lebih baik. Karena hidup itu selalu berputar. Tidak selamanya kita hidup diatas pasti kita juga mengalami hidup kita berada di bawah. Oleh karena itu kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang telah Allah swt berikan kepada kita.
Setalah kita mencapai kesuksesan yang kita inginkan, jangan lupa bahwa kita tidak boleh sombong dan menjadi orang yang kikir ilmu. Kita harus selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, agama, nusa dan bangsa. Karena apa yang kita dapatkan saat ini tidak diberikan hanya untuk kita saja melainkan juga harus memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Mengabdi untuk agama dan negara demi kemajuan agama dan bangsa itu merupakan kunci kesuksesan yang utama.

Selasa, 24 September 2019

Trend dan Tantangan Jaman dalam Pengembangan Pendidikan




Dalam suatu pendidikan tentu kita tidak bisa lepas dari istilah komunikasi, karena komunikasi itu merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Bahkan, merupakan manisfestasi dari kehidupan itu sendiri. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal yaitu dengan menggunakan kata-kata maupun secara nonverbal dalam bentuk isyarat (gesture), sikap, tingkah laku, gambar-gambar, dan lain-lain. Dari semua kegiatan manusia, kegiatan komunikasi merupakan kegiatan yang mengambil waktu terbanyak. Kebanyakan waktu kita digunakan untuk bercakap-cakap, membaca, menulis, melukis, memeragakan atau memamerkan sesuatu dan semuanya itu merupakan kegiatan-kegiatan berkomunikasi.[1] Perkembangan teknologi komunikasi sendiri telah mengalami empat revolusi dalam bidang komunikasi yaitu:
1.      Dalam hal berbicara, kemampuan manusia berbicara dalam berkomunikasi antara seseorang dengan yang lain merupakan komponen yang harus ada dalam kelengkapan atribut-atribut yang memungkinkan kelompok-kelompok manusia bisa bekerja sama dalam survive, serta berkembang.
2.      Ditemukannya tulisan, tulisan tidak hanya berfungsi sebagai suatu pembantu ingatan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan dalam berbagai hal.
3.      Penemuan percetakan, percetakan berfungsi sebagai basis bagi menyebarnya kemampuan melek huruf dan merupakan fondasi untuk terselenggaranya aktivitas pendidikan secara menyeluruh.
4.      Dalam hubungan jarak jauh atau telekomunikasi, dengan ditemukannya barbagai sarana yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh factor jarak, kecepatan, dan waktu.[2]
Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa, seperti adanya portofolio elektronik, game dan simulasi komputer, buku digital (e-book), teknologi nirkabel (wireless), dan mobile computing. Perkembangan ini menyebabkan perubahan di bidang pendidikan khususnya bidang teknologi pendidikan. Adapun kemajuan lainnya yaitu:
1.      Mobile Learning, ini merupakan suatu kemajuan baru dalam bentuk hardware maupun software yang membuat ponsel “smart phone” menjadi sebuah alat yang sangat diperlukan. Sama seperti ponsel yang memiliki sambungan tetap leapfrogged teknologi dalam industri telekomunikasi, memberikan kemungkinan bahwa perangkat mobile dengan akses internet akan segera menyusul komputer pribadi sebagai alat informasi pilihan di dalam kelas.
2.      Cloud computing, merupakan suatu aplikasi yang semakin berkembang dari suatu yang berdiri sendiri di atas meja komputer dan server yang disambungkan ke peternakan semakin dapat diakses melalui Internet.
3.      Satu-ke-Satu Komputer merupakan suatu kecenderungan di ruang kelas di seluruh dunia adalah untuk memberikan informasi alat untuk setiap pelajar dan menciptakan lingkungan belajar yang mengandalkan akses universal pada teknologi. Perangkat keras yang terlibat adalah salah satu laptop per anak, sebuah ponsel pintar, atau munculnya kembali tablet, sehingga dalam ruang kelas harus mempersiapkan untuk ketersediaan umum perangkat pembelajaran pribadi.
4.      Belajar bisa dilakukan di mana-mana. Dengan munculnya suatu konektivitas maka semakin kuat pula infrastruktur dan murah komputer, sistem sekolah di seluruh dunia sedang mengembangkan kemampuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada siswa “kapan saja, dan di manapun saja mereka berada”. Trend yang seperti ini memerlukan pemikiran kembali ke tradisional 40 menit dalam pelajaran. Selain perangkat keras dan akses internet, hal ini juga memerlukan ketersediaan virtual mentor atau guru, dan kesempatan bagi rekan-rekan, diri sendiri harus lebih dalam belajar.
5.      Gaming, merupakan suatu survei terbaru yang didalamnya akan memunculkan suatu pengalaman permainan online sehingga akan sangat umum di antara orang muda. Dari adanya permainan yang menawarkan kesempatan untuk meningkatkan interaksi sosial dan keterlibatan masyarakat di kalangan kaum muda. Perlu diketahui bahwa metode pendidikan saat ini terkadang menerapkan suatu permainan edukatif yang dapat lebih efektif menarik minat dan perhatian dari peserta didik.
6.      Personalized, belajar merupakan suatu sistem pendidikan yang semakin menyelidiki penggunaan teknologi untuk lebih memahami basis pengetahuan siswa dari sebelum belajar dan mengajar untuk menyesuaikan perbedaan pembelajaran serta gaya belajar.
7.      Re-definisi ruang belajar ini seperti sekolah-sekolah di seluruh dunia melakukan pemikiran ulang yang paling tepat untuk mengembangkan lingkungan belajar yang kolaboratif, serta membentuk pembelajaran yang berpusat pada siswa.
8.      Guru menerapkan materi terbuka. Sistem sekolah OECD semakin memberdayakan jaringan guru dan guru untuk mengidentifikasi dan menciptakan sumber daya pembelajaran yang mereka anggap paling efektif dalam kelas. Banyak teks-teks online memungkinkan guru untuk mengedit, menambah, atau menyesuaikan materi untuk tujuan mereka sendiri, sehingga siswa-siswa mereka menerima salinan yang telah disesuaikan dengan tepat sesuai dengan gaya dan kecepatan dari kursus.
9.      Penilaian portofolio yang cerdas ini merupakan suatu langkah dalam pengumpulan, manajemen, dan pengambilan data yang berkaitan dengan pembelajaran akan membantu guru untuk lebih memahami belajar kesenjangan dan menyesuaikan konten dan pendekatan pedagogis. Adapun perkembangan alat-alat yang semakin tersedia bagi siswa untuk mengumpulkan tugas mereka bekerja sama dalam jenis online portofolio.
10.  Adanya guru manajer atau mentor, dalam hal ini peran guru di dalam kelas sedang berubah sehingga banyak guru yang membantu, membimbing siswa melalui jalur pembelajaran individual, mengidentifikasi sumber-sumber belajar yang relevan, menciptakan kesempatan belajar kolaboratif.
Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru dan sebuah jaringan bisnis tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat yaitu: interaksi bisnis, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan atau industri, pemerintah, maupun pendidikan. Internet telah menunjang efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran, terutama peranannya sebagai sumber belajar, sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi atau bahan belajar yang dibutuhkan.
Prospek teknologi informasi menuju era globalisasi memiliki peluang yang sangat besar karena informasi merupakan suatu komoditas terpenting. Adanya penggunaan PC (personal computer), komputer saku (personal pocket computer) akan menggantikan peranan laptop, telepon genggam (handphone), serta teknologi internet telepon atau voice over IP (VoIP) dan Wireless Application Protocol (WAP) akan memudahkan pemakai dalam penggunaan surat elektronik (e-mail) dan pencarian (browsing) informasi di internet, melakukan konferensi jarak jauh (video conference), transaksi perdagangan (e-business), transaksi perbankan (internet banking), mempermudah dalam perdagangan ekspor atau impor dengan menerapkan Electronic Data Interchange (EDI), serta dapat memberikan akses layanan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan (e-learning) dan lain-lain.
Oleh karena itu, di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa: komputer, notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dan sebagainya. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan (game), musik, dan TV, alat-alat musik, alat olahraga, bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa teknologi informasi sebagai media pembelajaran.
Kemajuan teknologi komunikasi ini sering menyebabkan tidak adanya jarak dan batasan antara satu orang dengan orang lain, kelompok satu dengan kelompok lain, serta antara negara satu dengan negara lain. Komunikasi  antar-negara berlangsung sangat cepat dan mudah. Begitu juga perkembangan informasi lintas dunia dapat dengan mudah diakses melalui teknologi informasi seperti halnya yang bisa diakses melalui internet. Bahkan perlu kita sadari pula bahwa perpindahan uang sekaligus suatu investasi modal oleh para pengusaha asing juga dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Melihat kondisi kemajuan teknologi informasi dan industri yang seperti ini maka apa yang menjadi kebutuhan manusia akan mampu berlangsung dengan amat cepat dan semakin ketat di era globalisasi sehingga akan memungkinkan adanya suatu hal yang menuntut setiap negara untuk berbenah diri dalam menghadapi persaingan tersebut. Bangsa yang mampu membenahi dirinya dengan meningkatkan sumber daya manusianya, kemungkinan besar akan mampu bersaing dalam kompetisi sehat tersebut. Maka dari sinilah pendidikan diharuskan menampilkan dirinya, apakah ia mampu mendidik dan menghasilkan para siswa yang berdaya saing tinggi (qualified) atau justru kalah dan terjatuh dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan pada dinamika era globalisasi tersebut. Dengan demikian, era globalisasi adalah tantangan besar bagi dunia pendidikan.
Dalam konteks ini akan memerinci berbagai tantangan pendidikan menghadapi era global. Pertama, tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas terkait adanya kerja nasional serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan (continuing development). Kedua, tantangan untuk melakukan riset secara komprehensif terhadap terjadinya era reformasi dan transformasi struktur masyarakat, dari masyarakat tradisional-agraris ke masyarakat modern-industrial dan informasi-komunikasi, serta bagaimana implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas kehidupan sumber daya manusia. Ketiga, tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu bagaimana meningkatkan daya saing bangsa dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Keempat, tantangan terhadap munculnya invasi dan kolonialisme baru di bidang Iptek, yang menggantikan invasi dan kolonialisme di bidang politik dan ekonomi. Semua tantangan tersebut menuntut adanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing di bidang-bidang tersebut secara komprehensif dan komparatif yang berwawasan keunggulan, keahlian profesional, berpandangan jauh ke depan (visioner), rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi serta memiliki keterampilan yang memadai sesuai kebutuhan dan daya tawar pasar. Kemampuan-kemampuan itu harus dapat diwujudkan dalam proses pendidikan Islam yang berkualitas pula, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, unggul dan profesional, yang pada akhirnya akan dapat menjadi teladan yang dicita-citakan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Kemudian terkait lembaga pendidikan islam, secara kuantitas, perkembangan jumlah peserta didik pendidikan formal Indonesia mulai dari tingkat TK hingga jenjang perguruan tinggi (PT) mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Namun, secara kualitas masih tertinggal jauh ketimbang negara-negara lain, baik negara-negara maju, maupun negara-negara anggota ASEAN sekalipun. Institusi pendidikan Islam dituntut mampu menjamin kualitas lulusannya sesuai dengan standar kompetensi global paling tidak mampu mempersiapkan anak didiknya terjun bersaing dengan para tenaga kerja asing sehingga bisa mengantisipasi meledaknya banyak pengangguran terdidik. Di sini harus diakui, bahwa lembaga-lembaga pendidikan Islam ternyata belum siap  menghadapi era pasar bebas. Masih banyak yang harus dibenahi, apakah sistemnya ataukah orang yang terlibat di dalam sistem tersebut.
Kita mengetahui bahwa pada abad 21 merupakan abad pengetahuan, suatu era dengan tuntutan yang lebih rumit dan menantang. Suatu era dengan spesifikasi tertentu yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja. Dampaknya adalah perubahan cara pandang orang tua/guru/dosen, serta pola perubahan hubungan antar mereka. Menurut Naisbit (1995) ada 10 kecenderungan besar yang akan terjadi pada pendidikan abad 21 yaitu:
1.         Dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
2.         Dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi
3.         Dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
4.         Dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang
5.         Dari sentralisasi ke desentralisasi
6.         Dari bantuan institusional ke bantuan diri
7.         Dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris
8.         Dari hierarki-hierarki ke penjaringan
9.         Dari utara ke selatan
10.     Dari atau ke pilihan majemuk.[3]
Jika pengetahuan dijadikan motor penggerak perkembangan industri ekonomi, maka pengrusakan lingkungan mungkin dapat dihentikan, sehingga konsekuensinya adalah diperlukan sumber daya manusia baru yang sesuai permintaan zaman disertai dengan mendidik kembali sumberdaya manusia yang sudah ada untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan masayarakat secara besar-besaran.



[1] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm.97.
[2] Ibid., hlm. 112
[3] Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, UIN MALIKI Press, Malang, 2012, hlm 207


Urgensi Qashash Dalam Al-Quran




Kata Qashash berasal dari bahas Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata Qishash yang berarti tatabbu’ al-atsar (napak tilas/ mengulang kembali masa lalu). Qishash menurut Muhammad Ismail Ibhrahim yang berarti “hikayat (dalam bentuk) prosa yang panjang”. sedang menurut Manna Khalil al-Qattan “qashashtu atsarahu” yang berarti “kisah ialah menelusuri jejak”. Kata al-qashash adalah bentuk masdar seperti dalam firman Allah QS. Al-Kahfi : ayat (64) disebutkan:
فآرْتَدَّاعَلاَاَثَارِهِمَا قَصَصًا
Artinya:
       “Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula”.
Maksudnya kedua orang itu kembali mengikuti jejak darimana keduanya itu datang. 
Dan firmanNya melalui lisan ibu Musa, QS. Al-Qashash: ayat (11) sebagai berikut:
وَقَالَتْ لِأخْتِهِ قُصِّيهِ فَبَصُرَتْ بِهِ عَن جُنُبٍ وَهُمْ لاَتَسْعُرُونَ
Artinya:
       “Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: ikutilah dia”
Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat siapa yang mengambilnya.
Secara etimologi (bahasa), al-qashash mempunyai arti urusan (al-amr), berita (al-khabar), perbuatan (al-sya’an), dan keadaan (al-hal). Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata al-Qashsash diterjemahkan dengan kisah yang berarti kejadian (riwayat, dan sebagainya). Menurut Al-Raghib al-Ishfahani, Qashsash adalah akar kata (mashdar) dari qashsha yaqushshu, secara lughawi konotasinya tak jauh berbeda dari yang disebutkan di atas, yang dipahami sebagai “cerita yang ditelusuri” seperti dalam firman Allah swt. Qs Yusuf: ayat (111)
لَ قَدْكَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ
Artinya:
       “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunya akal”.    
Dengan melihat beberapa arti Qishshash di atas dapat diambil pengertian bahwa Qishash sama dengan kisah yang mempunyai arti segala peristiwa, kejadian atau berita yang telah terjadi dari suatu cerita.
Adapun yang dimaksud dengan Qashashul Qur’an adalah
       “Pemberitaan mengenai keadaan umat terdahulu, nabi-nabi terdahulu, dan peristiwa yang pernah terjadi”.
              Menurut perspektif al-Qur’an, Allah swt. mengungkapkan diriNya melalui peristiwa-peristwa, namun wahyuNya menggunakan tema-tema yang sudah terkenal dan dinyatakan kembali sampai orang-orang beriman meresapinya. Al-Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negera-negera dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik.
            Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan, bahwa pada kisah-kisah yang dimuat dalam Al-Qur’an semuanya cerita yang benar-benar terjadi, tidak ada cerita fiksi, khayal, dongeng. Jadi bukan seperti tuduhan sebagian orientalis bahwa al Quran ada yang tidak cocok dengan fakta sejarah.1[1]

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad berdasarkan kronologi tahun Hijriyyah



TAHUN 1 H
-      Nabi Muhammad SAW mendirikan Masjid Madinah (Masjid Nabawi) dan permulaan disyari’atkannya adzan sebagai tanda masuknya waktu shalat.
-      Persatuan Kaum Yahudi dan Kaum Munafik
Demi melihat umat muslim semakin bertambah, kaum Yahudi Madinah mulai memusuhi kaum muslimin dengan bantuan kaum munafik yang dikepalai oleh Abdullah ibn Ubay. Namun permusuhan tersebut urung terjadi. Justru muncul perjanjian (Piagam Madinah) untuk tidak saling mengganggu dalam masalah agama.
 -      Izin Perang dari Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam Surat al-Hajj [22]: 39-40
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ-(٣٩)الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ
Artinya :”Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (Q.S. al-Hajj [22]: 39-40).
-      Perintah memerangi kaum musrikin
Surat al-Taubah [9]: 36
وَقَاتِلُوْا الْمُشْرِكِيْنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَّةً
Artinya :”Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya. “(Q.S. al-Taubah [9]: 36).
Surat al-Nisa’ [4]: 74
فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْأَخِرَةِ، وَمَنْ يُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ أَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya :”Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan, maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. “(Q.S. al-Nisa‘ [4]: 74)
Surat al-Anfal [8]: 15-16
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ-(١٥)وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ-(١٦
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (Q.S. al-Anfal [8]: 15-16).


TAHUN 2 H
-      Perang Wuddan, perang Buwath, perang ‘Usyairah, dan perang Badar pertama. Akan tetapi semua perang ini gagal terjadi.
-      Perpindahan Kiblat
 Pada saat awal-awal tinggal di Madinah, kaum muslimin shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis (Palestina). Setelah 16 bulan berlalu, Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk shalat mengahadap ke Masjidil Haram (Makkah).
-      Tahun 2 H adalah permulaan diwajibkannya puasa Ramadhan dan zakat fitrah serta zakat mal.
-      Perang Badar Kedua
Pada tanggal 17 Ramadhan 2 H, Rasulullah SAW memimpin pasukan muslim yang berjumlah 313 untuk berperang di daerah Badar, sedangkan kaum kafir Quraisy berjumlah 1000. Dengan pertolongan Allah SWT, kaum muslimin berhasil mengalahkan kaum kafir untuk pertama kalinya. Korban dari pihak kaum kafir Quraisy sebanyak 70 orang dan 70 orang menjadi tawanan. Keterangan tentang perang Badar ini salah satunya tertera dalam Surat Ali Imran [3]: 123
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:”Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Q.S. Ali ’Imran [3]: 123)
-      Perang Qarqarah, Qainuqa’ dan Sawiq
Perang Qarqarah tidak sampai terjadi karena para musuh sudah meninggalkan tempat begitu Nabi SAW sampai di tempat mereka.Penyebab Perang Qainuqa’ adalah kaum Yahudi Madinah melanggar perjanjian dan menantang kaum muslimin untuk berperang terbuka, bahkan mereka sangat menghina dan melecehkan Nabi SAW. Berkenaan dengan peristiwa ini, Allah SWT berfirman dalam Surat Ali ’Imran [3]: 12
قُلْ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَتُغْلَبُوْنَ وَتُحْشَرُوْنَ إِلَى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
Artinya :”Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: ”Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”. (Q.S. Ali ’Imran [3]: 12).
-      Kaum Yahudi Madinah dikepung oleh kaum muslimin, kemudian diusir dari Madinah. Mereka melarikan diri ke Syam (Syiria) pada tanggal 15 Dzulhijjah 2 H.
-      Pada Perang Sawiq, Abu Sufyan ingin memerangi Nabi SAW dengan membawa 200 pasukan. Sebelum peperangan terjadi, kaum kafir ini merusak tanaman.Rasulullah SAW segera menyusul kaum kafir dengan 200 pasukan, akan tetapi kaum kafir keburu kabur dan meninggalkan barang-barang mereka. Di sana kaum muslimin memperoleh banyak barang rampasan (ghanimah) yang berupa tepung. Oleh karena itu, perang ini disebut dengan Perang Sawiq yang berarti ”tepung”.
-      Shalat Dua Hari Raya
Tahun 2 H adalah permulaan disunnahkan shalat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
-      Sayyidina Ali ibn Abi Thalib RA menikah dengan Sayyidah Fathimah RA. Pada saat itu, Sayyidina Ali RA berusia 21 tahun, sedangkan Sayyidah Fatimah RA berusia 15 tahun.

TAHUN 3 H
-      Perang Ghathafan dan Perang Bahran
Pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 3 H, Nabi Muhammad SAW pergi ke Desa Ghathafan dengan membawa 450 pasukan untuk memerangi Bani Tsa’labah dan Bani Maharib, karena mereka berencana melakukan pemberontakan di Madinah. Ketika Rasulullah SAW tiba di Ghathafan, kedua suku ini lari dan bersembunyi di gunung, namun pemimpin mereka yang bernama Da’tsur masuk Islam.Pada tanggal 2 Jumadal Ula 3 H, Nabi Muhammad SAW mendengar berita bahwa Kaum Yahudi Bani Sulaim ingin melakukan pemberontakan di Madinah, namun ketika beliau sampai di daerah Sulaim, mereka sudah tidak berada di tempat.


-      Perang Uhud
Para kaum Quraisy benar-benar ingin membalas kematian para pemimpin mereka di Badar. Kaum Quraisy mengerahkan 3000 pasukan, di samping pasukan berkuda dan peralatan perang yang lengkap.Nabi Muhammad SAW segera bermusyawarah dengan para Shahabat terkemuka. Dalam musyawarah itu, Nabi SAW mempunyai ide agar kaum muslimin tidak keluar dari Madinah, namun mayoritas Shahabat RA mempunyai ide untuk keluar dari Madinah. Rasulullah SAW menghormati pendapat Shahabat RA. Oleh karena itu, beliau segera mempersiapkan diri dengan memakai pakaian perang.
Nabi Muhammad SAW membawa 1000 pasukan. Akan tetapi, di tengah perjalanan ada 300 pasukan yang menarik diri karena dihasud oleh Abdullah ibn Ubay, pimpinan kaum munafik.
Dalam Perang Uhud ini, pada mulanya kaum muslimin memperoleh kemenangan, akan tetapi akhirnya mereka kalah. Ada 80 orang muslim yang gugur, termasuk Hamzah RA. Sedangkan korban di pihak musuh cuma 23 orang. Para Shahabat RA banyak yang terluka, bahkan ada gigi Nabi SAW yang tanggal pada saat peperangan ini.
Kekalahan dalam Perang Uhud disebabkan kaum muslimin tidak mengindahkan perintah Nabi SAW, yaitu agar pasukan panah jangan sekali-kali meninggalkan posisi mereka. Akan tetapi, mereka tergiur dengan harta rampasan (ghanimah) yang membuat mereka meninggalkan pos-pos mereka. Kemudian pos-pos itu diduduki oleh Khalid ibn Walid yang menjadi awal mula kekalahan kaum muslimin.
-      Perang Hamra’ al-Asad
Pada pagi harinya, Nabi Muhammad SAW mengejar-ngejar kaum Quraisy. Namun mereka melarikan diri dari kejaran tersebut.
-      Larangan Minum Khamr
Pada tahun 3 H, kaum muslimin dilarang keras untuk meminum khamr (arak), meskipun hanya sedikit. Perintah ini ditunjukkan oleh firman Allah SWT dalam Surat al-Ma’idah [5]: 90
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S. al-Ma’idah [5]: 90).

TAHUN 4 H
-      Perang Bani Nadhir
Kaum Yahuni Bani Nadhir sudah terikat perjanjian dengan kaum muslimin, yaitu kedua golongan tidak akan saling menyakiti. Akan tetapi Bani Nadhir melanggar perjanjian itu dan hendak berbuat onar. Oleh karena itu, mereka diusir dari Madinah dengan membawa seluruh harta-benda mereka selain perlengkapan perang.
-      Perang Dzatu al-Riqa’
Pada bulan Rabi’ul Akhir, Nabi Muhammad SAW memperoleh kabar bahwa Bani Maharib dan Bani Tsa’labah dari Nejd akan memerangi kaum muslimin. Namun beliau berinisiatif untuk mendatangi kedua suku ini terlebih dulu. Mendengar berita kedatangan Nabi SAW, kedua suku inipun melarikan diri.Tahun 4 H adalah permulaan Nabi Muhammad SAW diajari tentang shalat khauf(shalat dalam kondisi perang sedang berkobar) dan turunnya ayat tentang Tayammum.
-      Perang Badar terakhir
Pada saat Perang Uhud, Abu Sufyan pernah menantang kaum muslimin untuk kembali berperang pada tahun berikutnya di Badar. Ketika waktunya telah tiba, Nabi Muhammad SAW membawa 1500 pasukan, akan tetapi justru Abu Sufyan tidak berani menghadapi kaum muslimin.
Pada tahun 4 H pula, Sayyidah Zainab, putri Nabi wafat. Hari kelahiran Husain RA, putra kedua Ali ibn Abi Thalib RA. Nabi Muhammad SAW menikah dengan Hindun. Serta Nabi Muhammad SAW memerintahkan Zaid ibn Tsabit untuk memperlajari tulisan orang Yahudi.

TAHUN 5 H
-      Nabi Muhammad SAW pergi ke Daumatul Jandal untuk memerangi daerah itu, karena penduduknya bertindak sangat zhalim, yaitu merampok orang-orang atau kafilah yang berlalu di sana. Rasulullah SAW ke sana bersama 1000 pasukan, sehingga membuat para pengacau itu melarikan diri.
-      Perang Bani Mushthaliq
Sayyidah Aisyah RA ikut serta dalam peperangan ini. Kaum muslim memperoleh kamenangan, mendapat barang rampasan perang yang banyak, serta menahan beberapa orang Mushthaliq, termasuk pemimpin mereka yang bernama Barrah binti al-Harits. Barrah ini kemudian dipersunting oleh Rasulullah SAW untuk menjadi istri beliau, dan namanya diganti menjadi Juwairiyah.
-      Perang Khandaq
Pada tahun 5 H, kaum musyrikin dan Yahudi bersatu untuk memerangi kaum muslimin. Mereka berjumlah 10.000 tentara dengan dikepalai oleh Abu Sufyan. Setelah mendengar rencana peperangan ini, Nabi Muhammad SAW segera bermusyawarah dengan para Shahabat RA. Dalam musyawarah itu dihasilkan keputusan untuk membuat parit (khandaq) yang mengitari kota Madinah. Keputusan ini berdasarkan ide dari Salman al-Faris RA.
Pada Perang Khandaq, kaum muslimin mengalami kesulitan yang luar biasa, karena tidak bisa memperoleh pasokan bahan makanan. Di sini lain, Bani Quraizhah yang ada di Madinah ikut-ikutan memusuhi kaum muslimin, begitu juga dengan kaum munafik. Sedangkan kaum musyrikin tak henti-hentinya mengepung Kota Madinah sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat al-Ahzab [33]: 10
إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا
Artinya :”(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.”(Q.S. al-Ahzab [33]: 10).
Pengepungan ini terjadi selama 15 hari. Kemudian Allah SWT menurunkan pertolongan dengan membuat Kota Madinah gelap gulita disertai badai angin yang sangat besar, sehingga membuat kaum musyrikin kocar-kacir meninggalkan tempat mereka.
-      Perang Quraizhah
Kaum muslimin meraih kemenangan dalam Perang Quraizhah. Perang ini disebabkan pelanggaraan Bani Quraizhah terhadap perjanjian yang sudah disepakati (tepatnya pada saat Perang Khandaq terjadi). Oleh karena itu, mereka diperangi oleh kaum muslimin dan mayat mereka dikuburkan di pasar Madinah.
-      Perubahan Hukum Anak Angkat
Pada tahun 5 H, ada perubahan hukum anak angkat, yakni anak angkat yang semula memperoleh hak mewarisi dan diwarisi, kemudian hukum tersebut dihapus.
Pada tahun 5 H, diturunkan ayat tentang hijab pada Surat Ahzab [33]: 53
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri- istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.” (Q.S. al-Ahzab [33]: 53).
-      Tahun 5 H merupakan awal permulaan diwajibkannya ibadah haji bagi kaum muslimin.



TAHUN 6 H
-      Perang Bani Lihyan
Perang ini dilatarbelakangi oleh pembunuhan terhadap ‘Ashim RA, lalu Nabi Muhammad SAW mendatangi Bani Lihyan, tapi mereka melarikan diri.
-      Perjanjian Hudaibiyyah
Pada tahun ini Nabi Muhammad SAW hendak menunaikan umrah bersama para Shahabat RA yang berjumlah 1.500 orang. Mereka tidak membawa perlengkapan apapun selain perlengkapan untuk perjalanan semata. Akan tetapi kaum muslimin dihalangi oleh kafir Quraisy.
Setibanya di daerah Hudaibiyyah, kaum muslimin melakukan perjanjian genjatan senjata dengan kafir Quraisy selama 4 tahun. Nabi Muhammad SAW mengutus Utsman ibn ‘Affan RA dan beberapa Shahabat RA agar pergi ke Makkah untuk menyampaikan surat perdamaian. Akan tetapi Utsman RA ditahan, bahkan menurut kabar yang tersiar, Utsman RA telah dibunuh oleh kafir Quraisy. Mendengar kabar ini, Nabi Muhammad SAW bergegas mengumpulkan kaum muslimin dan membaiat mereka untuk membela Utsman RA sampai titik darah penghabisan.
Peristiwa baiat ini dilakukan di bawah pohon, dan setelah selesai, turunlah Surat al-Fath [48]:10
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya :”Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. ”Tangan” Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”. (Q.S. al-Fath [48]: 10)
Kaum kafir Quraisy mendengar terjadinya baiat ini. Oleh sebab itu, mereka cepat-cepat melepaskan Utsman RA dan Shahabat RA yang lain.
-      Seruan pada Raja-raja
Pada tahun 6 H, Nabi Muhammad SAW mengirim surat resmi kepada raja-raja agar masuk agama Islam, mereka antara lain: Kaisar Romawi, Raja Bashra, Damaskus, Mesir, Habasyah, Persia, Bahrain, Oman dan Yamamah. Raja yang menerima seruan Nabi SAW adalah raja Oman dan Yamamah

TAHUN 7 H
-      Beberapa peristiwa penting yang terjadi pada tahun 7 H:
a)      Kaum muslimin memperoleh kemenangan gemilang pada Perang Khaibar dan berhasil menduduki benteng musuh;
b)      Kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah kembali ke Madinah;
c)      Takluknya Kabilah Fidak; sedangkan Kabilah Taima’ berkenan membayar pajak perlindungan kepada Rasulullah SAW;
d)     Pada bulan Dzulqa’dah, Nabi Muhammad SAW dan para Shahabat RA yang mengikuti Perjanjian Hudaibiyyah, melakukan ibadah umrah sebagai ganti dari umrah yang sebelumnya dihalangi oleh kaum kafir. Kemudian Nabi SAW dan para Shahabat RA tinggal di Makkah selama tiga hari;
e)      Terjadi perang Wadi al-Quran.

TAHUN 8 H
-      Pada tahun 8 H ini, terjadi Perang Mu’tah. Pasukan muslim berjumlah 3.000, sedangkan tentara musuh berjumlah sekitar 150.000. Pada mulanya kaum muslimin hampir mengalami kekalahan, akan tetapi kemudian berhasil memenangkan peperangan ini.
-      Pada tahun 8 H ini  terjadi Fathul Makkah (Pembebasan Kota Makka). Nabi Muhammad SAW masuk Masjidil Haram dan merobohkan berhala yang ada di sekitar Ka’bah sambil membaca Surat al-Isra’ [17]: 81
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Artinya :”Dan katakanlah: ”Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Q.S. al-Isra’ [17]: 81).
-      Pada tahun 8 H juga, kaum muslimin memperoleh kemenangan pada Perang Hunain; sedangkan Perang Thaif batal terjadi, sehingga Rasulullah SAW kembali ke Madinah.
TAHUN 9 H
-      Diantara peristiwa penting pada tahun 9 H adalah:
a)      Nabi Muhammad SAWmemerintahkan Ali ibn Abi Thalib RA bersama 150 Shahabat untuk menghancurkan berhala milik Suku Thayyi’;
b)      Perang Tabuk. Nabi Muhammad SAW membawa 3.000 pasukan, akan tetapi perang ini urung terjadi;
c)      Orang-orang Tsaqif dan Thaif berduyun-duyun masuk Islam;
d)     Pada bulan Dzulqa’dah, Abu Bakar RA diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk memimpin orang-orang yang beribadah haji;
e)      Pemimpin kaum munafik, Abdullah bin Ubay meninggal dunia;
f)       Putri Nabi, Ummi Kultsum RA wafat.

TAHUN 10 H
-      Pada tahun 10 H, Nabi Muhammad SAW mengutus Mu’adz ibn Jabbal dan Abu Musa al-Asy’ari RA untuk menyebarkan agama Islam di Yaman.
-      Pada tahun 10 H, Nabi Muhammad SAW menjalani Haji Wada’ (Perpisahan). Pada tanggal 8 Dzulhijjah 10 H, beliau pergi ke Mina dan tanggal 9 Dzulhijjah 10 H pergi ke ‘Arafah. Beliau menyampaikan khutbah Wada’ di ‘Arafah, setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah SWT dengan berhenti pada setiap anak kalimat beliau bersabda:
”Wahai manusia sekalian! perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian.”
"Wahai para manusia, bahwasanya darah dan harta-benda kamu semua adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Sungguh, aku sudah menyampaikan ini!”
”Barang siapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya. Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba 'Abbas ibn ’Abd al-Muththalib semua sudah tidak berlaku.”
”Bahwa semua tuntutan darah selama masa Jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang ku hapuskan ialah darah Ibn Rabi’ah bin al-Harits ibn ’Abd al-Muththalib!”
”Kemudian dari pada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu, peliharalah agamamu ini baik-baik.”
”Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.”
”Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya’ban.”
“Kemudian daripada itu, saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak atas istri kamu, juga istrimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengizinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai menyakiti. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap istri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.”
”Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara. Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan di tangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.”
”Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap muslim adalah saudara buat muslim yang lain, dan kaum muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.”
”Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
-      Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi’ah mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak agar menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya ”hari apakah ini?” Mereka menjawab: “Hari Haji Akbar!” Nabi bertanya lagi: ”Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”  Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu, beliau bersabda lagi :“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”. Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!"
 Lalu beliau bersabda: ”Ya Allah, saksikanlah ini!”
-      Selesai Nabi SAW mengucapkan khutbah, beliau turun dari al-Qashwa’ (unta beliau). Beliau masih di tempat itu sampai pada waktu shalat zhuhur dan ashar. Lalu Nabi SAW menaiki kembali unta beliau menuju Shakharatulmaut. Pada waktu itulah Nabi SAW membacakan firman Allah SWT kepada mereka:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ
Artinya :Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. al-Mai’dah [5]: 3).
-      Abu Bakar RA menangis ketika mendengarkan ayat ini, karena merasa bahwa risalah Nabi SAW sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi SAW hendak menghadap Allah SWT (wafat).

TAHUN 11 H
-      Pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal 11 H atau 08 Juni 633 M, Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun. Beliau dimakamkan pada hari Rabu di rumahSayyidah ’Aisyah RA.Nabi Muhammad SAW tidak menginggalkan benda-benda berharga, kecuali al-Qur’an dan Hadits. Barangsiapa berpegang teguh pada keduanya, niscaya dia tidak akan tersesat selamanya.


sumber :kitab tarikh nabi